Senin, 18 Mei 2009

PSIKOMETRI DAN SISTEM PENYEGARAN UDARA

a. Tujuan

Setelah mempelajari unit ini peserta pelatihan diharapkan mampu :

? Mengaplikasikan psikrometri kedalam bidang teknik pengkondisian udara.

b. Uraian Materi 2

2.1. Udara

Komposisi udara.

Udara bila mengandung dinamakan udara lembab sedangkan udara yang tidak

mengandung air dikatakan udara kering. Adapun komposisi dari udara kering

adalah seperti tabel 2.1. berikut :

Tabel 2.1. Komposisi udara kering.

N

2

0

2

Ar

CO

2

Volume %

Berat %

78.09

75,53

20.95

23.14

0,93

1.28

0,03

0,03

17

2.2.

Diagram Psikrometri

Gambar 2.8. Diagram Psikometri

Gambar di atas adalah diagram psikometri dimana psikometri adalah merupakan

kajian tentang sifat-sifat campuran udara dan uap air yang mempunyai arti yang

sangat penting dalam pengkondisian udara atau penyegaran udara karena atmosfir

merupakan campuran antara udara dan uap air.

Prinsip-prinsip psikrometrik akan diterapkan pada perhitungan beban, sistem-

sistem pengkondisian udara, koil pendingin udara, pengurangan kelembaban,

menara pendingin dan kondensor penguapan.

Pada diagram psikrometrik memuat sifat-sifat psikometerik seperti pada gambar

2.1. dalam hal ini ada dua hal yang penting diperhatikan yaitu penguasaan atas

dasar-dasar bagan dan kemampuan menentukan sifat-sifat pada kelompok-


kelompok keadaan yang lain misalnya tekanan barometrtik yang tidak standar.

Diagram yang dikembangkan dari persamaan-persamaan cukup teliti dan dapat

digunakan dalam perhitungan-perhitungan keteknikan.

Sifat termal dari udara basah pada umumnya ditunjukkan dengan menggunakan

diagram psikrometri seperti terlihat pada diagra dan memakai beberapa istilah

dan simbol seperti :

a). Garis jenuh (saturation line)

Garis jenuh ini adalah salah satu istilah pada diagram psikometri koordinat-

koordinat dimana suhu (t) sebagai basis dan tekanan uap air (ps) sebagai

ordiat. Untuk jelasnya dapat dilihat pada diagram psikrometri. Garis jenuh

dapat ditarik pada diagram tersebut seperrti gambar 2.9. data untuk garis

jenuh dapat dilihat langsung pada tabel tentang air jenuh. Daerah sebelah

kanan garis jenuh adalah daerah uap air panas lanjut.

Jika uap ini didinginkan dengan tekanan tetap maka akan dicapai garis nuh

yaitu batas uap air mulai mengembun gambar 2.9 dapat dianggap berlaku

untuk campuran udara uap air. Pada gambar menunjukkan apabila titik A

merupakan keadaan suatu campuran udara agar terjadi pengembunan, maka

suhu campuran tersebut harus diturunkan hingga B udara pada titik A

dikatakan mempunyai suhu titik embun B.


b) Temperatur Bola Kering

Temperatur tersebut dapat dibaca pada termometer dengan sensor kering dan

terbuka. Tetapi perlu diperhatikan bahwa penunjukkannya tidak selalu tepat

karena ada pengaruh radiasi panas kecuali jika sensornya memperoleh

ventilasi yang cukup baik (gambar 2.10)

c) Temperatur Bola Basah

Temperatur ini disebut juga temperatur jenuh adiabatik diperoleh dengan

menggunakan termometer dengan sensor yang dibalut dengan kain basah

untuk menghilangkan pengaruh radiasi panas, tetapi perlu diperhatikan bahwa

sensor harus dialiri udara sekurang-kurangnya 5m/s

Uap Panas lanjut

B

A

Suhu

0

C

Garis Jenuh

Tekanan

Uap Air

KPA

d) Kelembaban Relatif

Kelembaban relatif adalah perbandingan fraksi molekul uap air, di dalam

udara basah terhadap fraksi molekul uap air jenuh pada suhu dan tekanan

yang sama jika kelembaban relatif disimbolkan dengan ? , maka jika

kelembaban relatif disimbolkan dengan ? , maka :

Untuk jelasnya, untuk memperoleh garis-garis kelembaban relatif konstan

dapat dilihat pada diagram seperti pada gambar 2.11 dengan mengukur jarak

vertikal antara garis jenuh dan alas diagram, misalnya untuk kelembaban

(2.1)

.....

..........

sama

yang

suhu

pada

murni

air

jenuh

tekanan

parsial

air

uap

Tekanan

?

?


relatif 0,5 maka ordinatnya sama dengan setengah tinggi garis jenuh pada

suhu yang sama.

Gambar 2.11. Garis Kelembaban Relatif

e) Perbandingan Kelembaban (Rasio Kelembaban)

Yang dimaksud dengan rasio kelembaban adalah berat atau masa air yang

terkandung dalam setiap kg udara kering. Untuk menghitung rasio

kelembaban dalam teknik pengkondisian udara dapat digunakan persamaan

gas ideal dimana uap air dan udara dapat dianggap sebagai gas ideal sehingga

berlaku persamaan :

PV = Rt ……………………….. (2.2)

Jika rasio kelembaban disimbolkan dengan W, maka

)3.

2

....(

..........

..........

..........

..........

..........

..........

Ps)Ra

-

(pt

ps/Rs

V/Rat

ps)

-

(pt

psV/RsT

/RaT

paV

/RT

psV

kering

udara

kg

air

uap

kg

W

?

?

?

?

Suhu

0

C

Garis Jenuh

Tekanan

Uap Air

KPA

Kelembaban relatif ? = 0,5


Dimana :

W

= volume campuran udara – uap, m

3

pt

= tekanan atmosferik = pa + ps, Pa

pa

= tekanan parsial udara kering, Pa

Ra

= tetapan gas untuk udara kering = 287 kj/kg, K

Rs

= tetapan gas untuk uap air = 461,5 j/kg.k

Ps

= tekanan partial uap air dalam keadaan jenuh

Maka dengan memasukkan harga Ra dan Ks ke dalam rumus diperoleh :

Contoh : Hitunglah rasio kelembaban udara pada kelembaban relatif 50% bila

suhunya 26

o

C, tekanan barometrik standar 101,3 kPa.

Penyelesaian :

Tekanan uap air jenuh pada 26

o

C = 3,360 kPa (lihat tabel sifat-sifat cairan dan

uap jenuh).

Tekanan uap air udara dengan kelembaban relatif 50% = 0,50 (3,360 kPa) =

1,680 kPa.

)4.

2

...(

..........

..........

..........

..........

..........

..........

.

ps

-

pt

ps

0,622

.461.5

ps)

(pt

ps.287

ps)Ra

-

(pt

/Rs

psV

W

?

?

?

?


Maka :

Hasil perhitungan ini dapat dikoreksi pada diagram psikrometri gambar 2.8

f) Entalpi

Entalpi adalah energi kalor yang dimiliki oleh suatu zat pada suatu temperatur

tertentu. Jadi entalpi campuran udara kering dengan uap air adalah jumlah entalpi

udara kering dengan entalpi uap air. Persamaan untuk entalpi tersebut :

h = Cpt + Whg kj/kg udara kering ………………. (2.5)

Dimana :

Cp =

kalor spesifik udara kering pada tekanan konstan = 1,0 kj/kg K

T =

suhu campuran udara-uap

o

C

hg =

entalpi uap air jenuh kj/kg

Suatu garis entalpi konstan dapat ditambahkan pada diagram psikrometrik seperti

gambar 2.12.

Contoh :

Tentukan letak titik yang bersuhu 60

o

digaris entalpi 100 kj/kg

kg/kg

0,0105

1,680

-

101,3

1,680

0,622

ps

-

pt

ps

0,622

?

?

?

W


Penyelesaian :

Dengan menggunakan tabel sifat-sifat cairan dan uap jenuh untuk t = 60

o

C, hg =

2610 kj/kg

Dengan menggunakan rumus rasio kelembaban :

Pada gambar diagram psikrometri pada gambar 2.8 garis-garis entalpi konstan

ditunjukkan pada bagian kiri garis jenuh dan terusannya digambarkan pada

bagian kanan serta alas diagram.

g) Volume Spesifik

Volume spesifik (udara lembab) adalah volume udara lembab per 1 kg udara

kering. Untuk menghitung volume spesifik campuran udara – uap digunakan

persamaan gas ideal.

Dari persamaan gas ideal, volume spesifik V adalah :

Untuk menentukan titik-titik pada garis volume spesifik konstan, misalnya

0,90m3/kg, masukkan harga V = 0,9 tekanan barometris pt dan harga T

sembarang sehingga didapat harga ps. Pada gambar 2.12 berikut pasangan

harga ps dan t dapat langsung digunakan untuk melukis harga V konstan.

kg/kg

0,01533

2610

1,0(60)

-

100

W

?

?


.

Contoh :

Hitung volume spesifik V campuran udara-uap air yang bersuhu

28

o

C dan kelembaban relatif 30% pada tekanan barometer standar.

Penyelesaian :

Tekanan uap air pada udara jenuh 28

o

C dari tabel sifat cairan dan uap jenuh

adalah 3,778 kPa.

Tekanan uap pada kelembaban relatif 30% adalah :

(0,3 x 3,778) kPa = 1,1334 kPa = 1133,4 Pa

kering

udara

/kg

m

0,863

4,

1133

101300

273,15

287/28

kering

udara

/kg

m

ps

-

pt

T

Ra

V

3

3

?

?

?

?

?

Volume

Spesifik

Konstan

Entalpi

Suhu

0

C

Garis Jenuh

Rasio

Kelembaban

Kg/Kg


Dengan menggunakan persamaan :

Harga ini menilai harga pada diagram 2.9

h) Perpindahan Gabungan Kalor Massa

Dalam hal ini digunakan hukum garis lurus dimana hukum ini menyatukan

bahwa apabila udara memindahkan kalor dan massa (air) ke atau dari suatu

permukaan basah, maka keadaan udara yang terlihat pada diagram psikrometrik

bergerak ke arah garis jenuh pada suhu permukaan basah tersbut. Pada gambar

2.13 menggambarkan udara mengalir di atas suatu permukaan basah, maka udara

seperti gambar 3.14 berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2. Pada hukum ini

menyatakan bahwa titik-titik terletak pada garis lurus yang ditarik dari titik 1 ke

arah kurva jenuh yang bersuhu permukaan basah.

Dalam hal ini terjadi :

? Udara hangat pada keadaan 1 akan turun suhunya bila bersentuhan dengan air

bersuhu tw

? Pada titik 1 yang bertekanan uap lebih tinggi dari cairan yang bersuhu tw

akan memindahkan massa dengan cara mengemunkan sejumlah uap air.

? Menurunkan rasio kelmababn udara tersebut.

Gambar 2.13. Udara melewati permukaan basah

Aliran Udara

1

2

suhu tw


.

i) Penjenuhan adiabatik dan suhu bola basah termodinamik

Untuk mengetahui penjenuhan adiabatik ini digunakan mengalirkan udara dengan

percikan atau semprotan air dinama air disirkulasi secara terus menerus. Percikan

air akan mengakibatkan luas permukaan basah yang besar dan udara yang

meninggalkan ruang penyemprotan berada dalam keseimbangan dengan air

dalam hal suhu dan tekanan uapnya. Dinding alat ini dibaut dari penyekat kalor

supaya bersifat adiabatik sehingga tidak ada kalor yang diserap atau ditambah.

Apabila suhu adiabatik sudah mantap, maka suhu dapat dibaca pada termometer

dengan mencelupkan dalam bak dan suhu inilah suhu bola basah termodinamik.

Untuk menghasilkan persamaan keseimbangan energi dalam alat penjenuh,

dilakukan penggabungan tertentu kondisi-kondisi udara yang menghasilkan suhu-

suhu bak tertentu. Keseimbangan energi ini didasarkan pada satuan aliran massa

udara dimana hf adalah entalpi cairan jenuh bersuhu bak basah termodinamik :

h

1

= h

2

– (ws – w

1

) hf ………………. (2.7)

Suhu

0

C

Rasio

Kelembaban

Kg/Kg

garis lurus

2

1


Pada gambar psikrometrik gambar 2.16 bahwa titik 1 terletak di bawah garis

entalpi konstan melewati titik 2. Kondisi udara lain menghasilkan suhu bak sama

seperti 1. Menurut hukum garis lurus titik-titik 1.1. dan 2 terletak pada garis

lurus.

Garis suhu bola basah konstan dapat dilihat pada diagram psikrometrik gambar

2.8.

j) Penyimpangan antara garis entalpi dan garis bola basah.

Pada gambar diagram psikrometerik gambar 2.8 memuat garis suhu bola basah

termodinamik konstan, bukan garis-garis entalpi konstan. Pembacaan entalpi

dengan mengikuti garis bola basah ke arah kurva jenuh memberikan harga-harga

entalpi yang terlalu tinggi, ini dapat dilihat pada gambar 2.16. skala entalpi pada

bagian kiri hanya berlaku bagi keadaan-keadaan yang berada di garis jenuh dan

untuk mengetahui harga entalpi secara lebih tepat maka skala-skala dibagian kiri

dan dibagian kanan serta alas diagram harus digunakan.

keseimbangan suhu dan

tekanan uap

Air penambah

(w

2

– w

1

) hf

2

1

Penyekat

t

2

w

2

h

2

t

2

termometer menun

w

2

jukan suhu bola

h

2

basah termodinamik

Udara


Untuk lebih jelas melihat penyimpangan entalpi, dapat kita lihat pada diagram

psikrometrik gambar 2.8 dengan membandingkan pembacaan diagram yang

melalui perhitungan untuk udara yang bersuhu bola kering 35

o

C dan kelembaban

relatif 40 persen. Dari hasil pembacaan digrafik maka suhu bola basah pada

keadaan ini 24

o

C.

Maka dengan melihat diagram psikrometri pada gambar 2.8 yaitu pada titik

bersuhu bola kering 35

o

dan kelembaban relatif 40 persen harga entalpi disebelah

kiri dan kanan berskala sama adalah sekitar 72,5 kj/kg maka dengan

menggunakan persamaan (2.7) dapat dicari entalpi titik yang ditanya yaitu :

h

1

= h

2

– (ws – w

1

) hf ………………. (2.7)

harga-harga h

2

, w

2

, w

1

dapat dicri pada diagram psikrometrti dimana h

2

= 72,5

kj/kg.

W

1

= 0,0143

W

2

= 0,019

hf

= entalpi pada 24oC = 100,59 kj/kg

Jadi h1 = 72,5 kj/kg – (0,019 – 0,0143) 100,59 kj/kg

= 72,5 kj/kg – 0,473 kj/kg

= 72,027 kj/kg


.

Garis suhu bola basah konstan

Garis entalpi konstan

Suhu bola basah

Suhu

0

C

t

1

w

1

2

1

1’


c. Rangkuman 2

1. Komposisi dari udara terdiri dari n

2

, 0

2

, Ar dan CO

2

.

2. Diagram psikrometri merupakan kajian tentang sifat-sifat campuran udara dan uap

air yang mempunyai arti penting dalam pengkondisian udara

3. Dalam diagram psikrometeri terdapat istilah-istilah yang perlu dipahami untuk

mengetahui sifat-sifat psikrometerik dan penggunaannya dalam perhitungan

keteknikan.

4. Istilah-istlah yang ditemukan dalam diagram psikrometerik yang sangat perlu

dipahami antara lain :

a. Garis jenuh

b. Temperatur bola kering

c. Terperatur bola basah

d. Kelembatan relatif

e. Perbandingan kelembaban

f. Entalpi

g. Volume spesifik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar